SEKS Publik Pertama Mondi: Dari St. Petersburg, New York, Bali dan kembali ke Jagakarsa

1
217

SURAT EDARAN KEPALA SIPIR (SEKS)
MondiBlanc Film Workshop
Agustus 2023

Halo semua warga binaan (anak Mondi) dan Rakjat Non-Mondi. Untuk yang belum tahu, biasanya surat edaran semacam ini dari Kepala Program hadir setiap bulan sebagai bagian dari NewsLetter internal program MondiBlanc, Namun setelah 5 tahun dan 250-an alumni workshop, dan dengan banyaknya orang-orang dari luar organisasi MondiBlanc yang memberikan bantuan pendanaan, produksi, dan sharing ilmu, belum lagi FGD yang dilakukan berkali-kali di Mondi dan melibatkan puluhan orang, maka kami memutuskan untuk membuat SEKS ini menjadi publik.

Sebagai workshop, adalah manager program Mondi pertama, Adrianne Claudia, yang mengumpamakan MondiBlanc Film Workshop layaknya tempat pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan, dan semua anak Mondi sebagai Warga Binaan—karena Mondi dulu dibuat oleh orang-orang misfits yang ditolak penjara karena tidak berbuat kriminal, namun cukup nakal hingga butuh dibina. Otomatis, itu membuat kepala program Mondi menjadi Kepala Sipir. Begitulah Surat Edaran ini jadi dibuat oleh Kepala Sipir. Yang belum kenal Claudia bisa melihat acting ciamiknya dalam film neorealisme (tanpa naskah) yang dibuat bersama Agung Setiawan, salah satu angkatan pertama MondiBlanc di bawah ini.

Dalam surat edaran pertama yang dibuka untuk publik ini, saya mewakili Mondi ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada warga binaan dan rakyat sekalian, serta mengupdate apa-apa saja yang terjadi di Mondi bulan Agustus ini, bulan kemerdekaan Indonesia yang masih diperjuangkan banyak orang di dalam dan di luar industri film dari mereka yang berjuang untuk merdeka dari kemiskinan, rasa takut, opresi dan ketidakpastian hidup (dunia industri film Indonesia). 

Berikut adalah update-update penting Agustus-September dari MondiBlanc Film Workshop.

MINIKINO FILM WEEK DAN JAKARTA SHORT FILM GIG
Di tanggal 15-23 September ini, MondiBlanc kembali partneran bersama Minikino, festival film pendek internasional bergengsi dan terbesar di Indonesia. Selain saya akan kembali mengasuh podcast film pendek KopiSelem, ada tiga film Mondi yang terpilih untuk ikutan festival ini. 


Ada film Mithera karya Sutradara Adinegoro Natsir dan ditulis oleh Diah Hayu, sebuah film horor tentang anak perempuan yang ingin membalas kasih sayang ibunya yang sakit. Film ini roughcutnya pernah diputar di Minikino Open Screening tahun 2020 lalu, dan mendapatkan banyak masukan untuk memperbaikinya menjadi film yang proper.

Lalu ada film A Prayer karya Ibara Baiano Lanjare, alumni kelas directing development 2020. Film dokumenter pendek ini bercerita tentang persekusi aliran minoritas Islam yang paling ditekan di dunia: Ahmadiyah. Film ini terpilih di Indonesia Raja Jawa Barat. 

Dan terakhir ada film “Kita Mau Kemana Lagi?”, Sebuah film animasi distopia oleh sutradara Imam Ghitrif Yuniandri (Igy) dengan animasi dari Auratium yang digambar dan digerakan oleh dua seniman hebat Aulia Bunga dan Galih Bagas. Aktor Dinda Soediono menjadi voice actor dalam film animasi dark comedy ini. FIlm ini masuk dalam 10 besar Begadang Film Competition Minikino–artinya film animasi complex  ini dibuat dalam waktu kurang dari 34 jam! Gokil!

Kita juga sudah memutarkan film-film program dari Minikino dan juga project-project FGD yang diampu oleh Panji Respati, salah satu anak gaul film indie Jakarta. Melalui Jakarta Short Film Gig, kita memutarkan dua film untuk FGD dan program Hatchling dari Minikino. 

Selfie Pasca Kiamat. Copyright Auratium & MondiBlanc FIlm Workshop

WORKSHOP
Sejak bulan Juni, Mondi sudah memulai workshop Development-nya. Program Development adalah program tahunan yang setiap bidangnya terdiri dari 4 kali pertemuan saja. Workshop ini adalah ajang jejaring dan latihan untuk workshop Filmmaker’s Profession Support (FPS), yang panjang. Workshop yang sudah dilakukan adalah Filmmaking Development, Acting, Personal Growth, Fundraising and Distribution, Scriptwriting dan Directing. 

Workshop Personal Growth untuk memantabkan mental produksi film. Pertemuan terakhir mengundang Gina S. Noor untuk sharing soal produksi film dan cancel culture.

Workshop Development masih akan terus dilakukan hingga silabus untuk workshop panjang FPS selesai diformulasikan di bulan Oktober atau November nanti. Diantara itu kita juga akan membuat beberapa workshop-workshop lain, seperti workshop kacang goreng (1 kali pertemuan) tentang teknis dan tipstrick filmmaking, dan kita juga sedang memasak workshop baru untuk mempersiapkan orang-orang magang atau mulai masuk ke industri film. Tunggu tanggal mainnya!

PRODUKSI DAN PERSYUTINGAN
Mondi adalah Yayasan Pendidikan berbasis produksi, jadi seperti kalau ada asap pasti ada api, maka kalo ada workshop pasti ada produksi. Agustus ini kita masih jalan post produksi 3 film Omnibus By The Sea yang akan finishing semua di bulan September dan akan premiere terbatas di bulan Nopember. 

Selain itu, ada juga sebuah film tentang teror pemakaian AI oleh kriminal yang sedang post produksi, dan satu film soal para pemburu hibah film yang akan diproduksi bulan September 2023–berdasarkan kisah nyata perjuangan mencari dana untuk syuting Mondi, yang ngerjain setan, tapi mengkhianati Tuhan. Film ini akan disutradarai oleh kawan kita Naufal Firdaus! Tunggu tanggal mainnya!

Salah satu grup shot dari 80an orang kru dan peserta workshop Omnibus By The Sea, November 2022 lalu. Nada Nafiisa, astrada, paling kiri.

YANG PERGI DAN YANG PULANG

Bulan lalu kita melepaskan Nada Nafiisa, alumni FPS program tuli yang meroket menjadi astrada untuk film panjang dan mendapatkan beasiswa ke Rochester di Amerika Serikat. 

Bulan ini kita melepas Anne Yasmine, aktor hebat, konselor yang sabar dan strategis, untuk melanjutkan pendidikannya ke New York University, melihat Broadway dari dekat, dan menggoyangkan New York dengan pesonanya. 

Perpisahan Anne Yasmine menuju ke New York di markas Mondi, 20 Agustus 2023.

Dan Aka Witharja, alumni dan member Mondi sejak 2018, akhirnya pulang dari Rusia. Aka lulus jurusan Dramaturgy Film dari St. Petersburg University di Rusia tahun ini dengan predikat Cum Laude. 

Aka adalah calon Kepala Program Mondi yang akan menggantikan saya di tahun ini. Itulah kenapa tahun ini adalah tahun transisi yang cukup bersejarah untuk MondiBlanc Film Workshop, karena pemindahan Ideologis kepemimpinan dari Pragmatisme Leftist Amerika, menjadi Sosialisme Sayap Kanan Rusia (ini cuma ngarang, saya juga nggak ngerti lagi ngomong apa). Ini demi mendukung gerakan non-blok Indonesia, dimana Mondi memfasilitasi blok barat dan blok timur dalam peradaban dunia.

***

Demikian surat edaran ini diberikan untuk semua warga binaan dan Rakjat Non Mondi. MondiBlanc adalah Yayasan Non-Profit, yang selalu membutuhkan uluran simpati dan kasih sayang dari semua orang yang peduli pada perkembangan industri film Indonesia, dan mengembangkan skill diri sendiri, teman-teman, dan handai taulan. 80% operasional Mondi jalan dengan sumbangan untuk membiayai infrastruktur fasilitas ajar–karena itu workshop Mondi tetap murah, dan kebanyakan beasiswa.


Kalau kalian ada rejeki lebih, boleh menyumbang ke link ini:

bit.ly/patronmondi

Terima kasih!

Tabik!

Nosa Normanda
Kepala Program MondiBlanc
(Demisioner)

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here