Barking Dogs Never Bites; Manifesto Bong Joon-Ho Tentang Hidup Dalam Sistem Kapitalisme

0
162

Oleh: Andreas Eko

Orang awam mungkin lebih mengenal Bong Joon-Ho lewat film Parasite. Film yang ia sutradarai ini melejitkan namanya pada publik internasional setelah menyabet sederet penghargaan dari berbagai festival film, serta berbagai pujian dan kritik positif terhadap film tersebut. Parasite secara metaforik adalah realitas hidup manusia di bawah pancaran sinar kapitalisme, yang saling “memakan” satu sama lain.

Namun jauh sebelum Bong Joon-Ho membuat Parasite, ia telah terlebih dahulu membuat Barking Dogs Never Bites. Film ini adalah debut film panjang Bong Joon-Ho yang secara metaforik mengungkapkan realisme tentang masyarakat kota Seoul di bawah sistem kapitalisme.

Dibintangi oleh sejumlah nama besar semacam Bae Doona & Lee Sung-Jae, film ini menjadikan realitas mengenai kehidupan manusia di bawah kapitalisme yang saling “memakan” satu sama lain sebagai drama komedi gelap. Mulai dari seorang akademisi miskin yang gagal menjadi profesor yang kemudian melampiaskan rasa frustasinya dengan mencuri dan membunuh anjing-anjing milik orang lain di kompleks apartemennya. Lalu para akademisi senior di universitas yang sama, yang demi menjadi profesor dan naik jabatan di kampus, mereka menyogok sejumlah uang kepada rektor. Lalu seorang pekerja apartemen yang memiliki sifat baik dan suka menolong yang malah dimanfaatkan orang-orang lain secara taken for granted. Bahkan karena kebaikannya menolong orang lain sembari bekerja, ia justru harus kehilangan pekerjaan di apartemen tersebut karena dianggap membuang waktu di jam kerja. Kemudian seorang petugas kebersihan apartemen yang miskin, yang nekat mencuri dan memakan anjing-anjing curian dari tangan si akademisi frustasi yang mencuri anjing-anjing tersebut dari para tetangganya. Bahkan ketika keadilan ditegakkan oleh aparat, si petugas kebersihan pun berhasil lolos dari jeratan hukum karena ia berhasil memanipulasi dan mengorbankan seorang gelandangan yang tinggal di lorong basement apartemen. Disini benang merah yang bisa menghubungkan keseluruhan tokohnya secara empatik, seburuk apapun karakternya, adalah sebuah realitas bahwa mereka sama-sama hidup di bawah sistem kapitalisme dan tanpa sadar menjadi korban dari kebusukan sistem serta lebih memilih mengorbankan orang lain dengan relasi kuasa yang lebih lemah sebagai mekanisme pertahanan diri untuk bertahan hidup dalam sistem kapitalisme tersebut.

Terlupa oleh buku psikologi apa, pernah menyebut sebuah ungkapan bahwa orang orang yang selalu memiliki cara berpikir sebagai korban, karena latar belakang masa lalu mereka yang pernah menjadi korban dari suatu hal, maka cepat atau lambat mereka akan mengorbankan orang lain. Realitas psikologis ini terdengar satir, namun sangat nyata dan ada di sekeliling kita, masyarakat pasca modern yang hidup di bawah pancaran kapitalisme yang sama. Judul Barking Dogs Never Bites terinspirasi dari cerita novel fabel Eropa tahun 1872 yang berjudul A Dog Of Flanders yang sangat populer di Seoul. Namun judul ini juga memiliki makna yang satir, bahwa anjing-anjing yang suka menggonggong tidak akan menggigit dan menyerang manusia namun para manusia yang tidak pernah menggonggong justru yang “saling menggigit dan memakan” satu sama lain. Metafor semacam inilah yang kemudian dieksplorasi secara satir oleh Bong Joon-Ho dalam cerita film Barking Dogs Never Bites.

Barking Dogs Never Bites ini merupakan debut film panjang pertama Bong Joon-Ho. Masih banyak kekurangan yang dilakukan oleh Bong Joon-Ho ketika menyutradarai film ini, terutama dalam segi pendalaman karakter. Namun melalui debutnya, Bong Joon-Ho telah mengungkapkan manifestonya tentang sistem kapitalisme, tentang realisme kehidupan manusia dalam sistem kapitalisme yang sudah mirip komedi satir. Dan melalui manifesto ini, Bong Joon-Ho telah meletakkan pondasi bagi dirinya ketika menulis dan mengembangkan cerita serta menyutradarai film film selanjutnya semacam The Host, Ok-Ja, hingga berpuncak di Parasite yang banjir award dimana-mana.

Gue sangat merekomendasikan Barking Dogs Never Bites sebagai film yang perlu ditonton oleh kaum urban kaum pekerja, terutama oleh mereka yang seringkali tidak sadar bahwa mereka adalah bagian dari kelas pekerja, bagian dari sekrup-sekrup kapitalis, yang mana saking menderitanya kadang suka mengorbankan kaum pekerja lainnya untuk bertahan hidup. Tentunya juga kalo mereka nggak males baca, terutama membaca ulasan ini … Hehehe ðŸĪŠ

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here