Lokakarya MondiBlanc Rilis Film Pendek OmnibusQ

0
40

Oleh Fathur Rozzak

MondiBlanc Film Workshop baru saja merilis lima film pendek tentang hubungan ibu dan anak. Lima film pendek yang terhimpun dalam OmnubisQ tersebut adalah Mithera, Curriculum Vitae, Ungrund, Familiar, dan Fasad.

Mithera adalah film bergenre horor tentang ibu yang ingin mengambil alih hidup anak perempuannya. Film Curriculum Vitae merupakan drama tentang Ibu yang menekan anaknya untuk menikah dengan menawarkan CV para laki-laki. Ungrund merupakan film eksperimental tentang ibu yang hidup di alam bawah sadar anak lelakinya. Familiar adalah drama tentang ibu yang berusaha menerima anaknya yang gay. Sementara Fasad merupakan film bergenre thriller tentang selebritas yang ingin memiliki anak dari laki-laki yang bukan suaminya. Film-film itu merupakan karya para peserta lokakarya film yang dilakukan Mondiblanc selama satu tahun lebih di masa pandemi. Seluruhnya merepresentasikan keresahan para anak muda secara umum serta keresahan para penulis secara khusus tentang hubungan para milenial dengan orangtua mereka.

Beban orang tua kepada anak menyangkut identitas, gender, psikologi, dan perjodohan menjadi tema penting yang diangkat film-film tersebut. “Produksi OmnibusQ memberikan pengalaman nyata bagi para aktor yang berhasil menunjukkan kemandirian dalam menemukan karakter-karakternya,” kata pimpinan MondiBlanc, Putri Ayudya, dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Kamis, (27/10).

Sineas, kritikus film, dan kepala program MondiBlanc Film Workshop, Nosa Normanda, menjelaskan produksi OmnibusQ adalah terobosan dalam sistem pendidikan film di Indonesia. “Di sekolah film, mahasiswa harus membayar kuliah dan mencari sendiri bujet filmnya. Namun di MondiBlanc, para peserta lokakarya bekerja sama dengan alumni, mentor, dan para profesional yang sudah mapan di industri untuk memastikan kualitas film mereka tinggi,” kata Nosa.

Para peserta lokakarya adalah sineas lintas disiplin dan keilmuan (non-sekolah film). Sutradara Fasad, Dessy Okt, misalnya, adalah satu-satunya sutradara perempuan dalam Omnibus yang juga arsitek. Fasad adalah film pendek pertamanya yang dibuat dalam tim besar. Setiap film nantinya akan didistribusikan ke festival film nasional dan internasional untuk selanjutnya memasuki pasar film nasional dan global.

Pada 2022, film produksi MondiBlanc, What It Takes To Get A Shot, karya sutradara Dito Prasetyo telah tayang di festival film ternama seperti Indonesia Raja Jawa Barat Minikino International Short Film Festival, Festival Film Lampung, Jinji English Film Festival Korea Selatan, dan NINGBO International Film Festival China. Sementara itu film dokumenter Xabi: Sebuah Petualangan Phantasmagoria sudah memenangkan Jury Prize di The NGO International Film Festival Nairobi, Kenya, dan masuk dalam program in competition di Jakarta Independent Film Festival. (M-4)


Sumber: https://mediaindonesia.com/weekend/534143/lokakarya-mondiblanc-rilis-film-pendek-omnibusq

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here