90 Horse Power – Kabar Dari Hujan, Band Version (Official Music Video – Short Film)

0
365

***CATATAN PRODUKSI***

Pra-produksi

Konsep video dikunci dua hari sebelum syuting, setelah brainstorming selama kurang lebih dua minggu. Seperti kebanyakan produksi bersama MondiBlanc, semua diawali dengan menghitung inventaris yang sudah dimiliki, lalu merencanakan apa yang harus dibeli. Faisal Alrafi dan Fernando Adjie membangun MPH90 sehari sebelum syuting.

Karena mepetnya waktu, kami hampir tidak mendapatkan rental alat yang bisa meminjamkan Sony Alpha 7 Mark II, yang sangat kami butuhkan untuk menjaga kualitas gambar serta efek slow motion dalam format Full HD. Untungnya dari sekian banyak rental, ada satu rental yang kebetulan mengalami pembatalan syuting dari PH. Kendalanya, rental itu berjarak cukup jauh dari lokasi syuting di Depok. Akhirnya kami membayar biaya tambahan untuk antar-jemput alat.

Produksi

Produksi terlambat 4 jam, karena Bayu (vokalis) baru pulang dari Jogja dan Ghina (gitar) harus syuting video Hamba Allah bersama Seraya Produksi—kedua grup tersebut adalah sahabat- sahabat kami. Untungnya karena konsep sudah matang, dan kru sudah solid, syuting berakhir tepat waktu, pukul 10 malam.

Kardian “Diman’ Pradipta, set designer serta lighting effect, bekerja sangat efektif. Atas bantuan koneksinya dengan Teater Pagupon, maka kami mendapatkan pinjaman level kayu yang membuat set menjadi seperti loteng. Perlampuan dan smoke machine milik Bayusvara (yang juga didesain penempatannya oleh Diman, cukup memberikan efek yang diinginkan)–Diman menyapukan warna lampu tipis ke efek asap.

Dengan koordinasi bersama DOP George Timothy, maka kami mengombinasikan lampu panggung (sebagai background light), dengan dua DEDO Feloni yang diberi filter dan dibounce ke atap. Tiang-tiang lampu menjadi bagian setting, sehingga tak perlu disembunyikan. Untuk shot-shot film pendek diawal, George memutuskan memasang lakban di screen A7, untuk membuat framing film 4:3. Depth of Field dibuat di atas F/7 untuk menyamai kedalaman video 8 sony tahun 1990an. Shot-shot diambil rapat sesuai bloking karakter yang memegang kamera. George hanya memakai satu lensa, Canon EF 16-35mm, sehingga set yang sempit bisa terlihat besar, dan semua shot walau outputnya wide screen 16:9, tetap terasa sedikit terdistorsi seperti kamera video.

Trina Acacia, koreografer, memecahkan permasalahan blocking dan ekspresi di adegan asap. Ia membuat gerak aktor jadi dinamis di adegan akhir.

Sutradara memotong-motong scene syuting per lirik lagu. Karena lagunya ketika syuting belum rekam vokal dan belum dimixing-mastering, maka shot pertama syuting kita sekaligus merekam vokal untuk guide, dengan instrumen minus 1. Dua kali take wide shot dengan diawali track out slider, lalu kita ambil bagian kedua lirik dengan handheld, untuk menghighlight satu persatu aktor. Bagian kedua, konsepnya adalah orbiting shot, yaitu kamera mengorbit aktor untuk membuat transis yang lembut menggunakan kepala si aktor. Lampu panggung mulai dinyalakan. Bagian keempat dimulai dengan adegan asap, lampu panggung menggila warna-wani, kamera handheld dengan slow motion 60-100fps.

B-Roll diambil di sela-sela istirahat per adegan.

Post-Produksi

Offline
Editor Rifki Hasfi “Ogi” Pangkapi membuat rough cut dengan menyusun gambar sesuai skrip. Sutradara menyempurnakan sequencing editing rough cut. Rough cut lalu disubmit ke band untuk di ACC. Terdapat beberapa minor revisi yang mudah diedit, lalu lansung masuk online.

Online

Online editing dilakukan oleh editor online (sutradara) dengan membuat berbagai macam efek. Untuk adegan pertama, sutradara membuat efek video tua dengan referensi video Bruno Mars, When I Was Your Man, sebagai pallette utama, dan beberapa tutorial serta filter video VHS dari youtube Film Venture Studios. Dengan itu, editor online membuat tiga layer RGB, dengan opacity screen, menghasilkan warna pelangi di garis batas objek.

Rifki Hasfi “Ogi” menyempurnakan online editing dengan animasi opening menggunakan huruf Nintendo 8-Bit, serta memberikan Visual Effects Adobe After Effects untuk membuat lampu MPH kelap-kelip, serta efek listrik.

Additional Shots

Ketika video selesai, sutradara merasa perlunya shot-shot tambahan untuk membuat struktur film pendek menjadi “bulat sempurna”, diawali dengan adegan film, dan diakhiri dengan adegan film. Jadwal yang ketat masing-masing anggota 90HP membuat produksi harus fleksibel. Ketika ada kabar bahwa tanggal 23 Desember mereka akan manggung di The Condet Club dibawah event Ripstore Asia, maka Sutradara memutuskan untuk meminta bantuan astrada (yang sehari-harinya bekerja sebagai produser/sutradara profesional), Angkasa Ramadhan, untuk mengambil shotnya. Dengan dukungan Ripstore dan The Condet Club, astrada bisa recce sebelum syuting. Menggunakan kamera Canon EOS M3, lensa AF 15-45, dan mic Rode Go, Astrada sendirian menyutradarai 90 HP plus manager mereka, Rendy, di panggung dan di luar panggung, kebetulan di bawah Condet Club ada distro. Treatmentnya simple: hand held beberapa kali take.

Post-production berjalan cepat karena material video yang cukup baik. Dengan menggunakan grading sederhana, dan visual efek asap yang bisa didapat gratis di internet, editor menjahit footage tambahan. Perbedaan scene dan konsep waktu membuat warna kamera yang jomplang jadi tidak masalah. Gilang Ramadhan, videographer, menyumbangkan satu shot tahun baru yang ia ambil di tahun 2012-an menggunakan kamera 5D Mark II sebagai adegan penutup. Bumper yang dibuat Hasfi ‘Ogi’ pertama kali digunakan di dalam video ini.

Satu kesalahan yang patut dicatat adalah discontinuity rambut aktor Ipang dan baju Jiung. Namun dengan argumen logis ledakan dan perjalanan menembus ruang dan waktu, semoga kesalahan tersebut bisa diterima dan mungkin menjadi plot baru untuk dijelaskan dalam produksi-produksi berikutnya. Ya, kami berencana membuat serial band ini di tahun ini. Pre-produksi belum dimulai, doakan ya.

[ ALL CREW AND CAST ]
CREW
1. Bayu Fajri (Produser Eksekutif 1)
2. Nosa Normanda (Produser Eksekutif 2/Sutradara/Produser/Penulis Naskah/editor)
3. George Timothy (DoP/Cameraman)
4. Teman Kaka Jorj (Gaffer)
5. Bramandito Darmawan (Clapper/Scriptcon)
6. Adrianne Claudia (Asprod/UPM)
7. Kardian Pradipta P (Special Effect)
8. Faishal Alrafi (Props)
9. Fernando Adjie (PA Arts)
10. Sheyila Fabiola (Wardrobe/Make Up)
11. Vania Carissa (Make Up/Konsumsi)
12. Trina Acacia (Tim Hore Koreo)
13. Hario Eka Nugroho (PA)
14. Rifqi Hasfi H. Pangkapi (BTS/editor)

TALENT: 90 Horse Power
1. Bayu Fajri
2. Wahyu Jiung Ramadhan
3. Sheyila Fabiola
4. Ghina Salsabila
5. Irvanuddin Rahman
6. Rendy Satria

Supported by:
Bayusvara Sound System
Teater Pagupon
Ripstore Asia
The Condet Club

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here