For Immediate Release
MondiBlanc Merilis Omnibus Q: 5 Film Lintas Genre Tentang Cinta, Benci, Trauma dan Horor Ibu dan Anak
Download doc press release di link ini: press release OmnibusQ Doc.
Jakarta (27 Oktober, 2022) – MondiBlanc Film Workshop, sebuah workshop film berbasis produksi di Jakarta Selatan, merilis 5 film pendek Omnibus tentang hubungan Ibu dan Anak. Lima film tersebut adalah Mithera, horor tentang ibu yang ingin mengambil alih hidup anak perempuannya; Curriculum Vitae, drama tentang Ibu yang menekan anaknya untuk menikah dengan menawarkan CV para lelaki; Ungrund, film eksperimental tentang ibu yang hidup di alam bawah sadar anak lelakinya; Familiar, drama tentang ibu yang berusaha menerima anaknya yang gay; dan Fasad, thriller tentang seorang selebriti yang ingin memiliki anak dari pria yang bukan suaminya.
Film-film bertemakan ibu dan parenting ini adalah hasil dari workshp development selama satu tahun lebih, dan merepresentasikan keresahan para anak muda secara umum, dan para penulis secara khusus tentang hubungan para millenial dengan orang tua mereka. Beban orang tua kepada anak menyangkut identitas, gender, psikologi, dan perjodohan menjadi tema penting yang diangkat film-film ini.
Lab Acting dan Keaktoran
OmnibusQ dibintangi oleh Runny Rudianti, Vonny Angraeni (Mithera), Ray Shidiq, Meira Hanum (Fasad), Fizal Aji, Gendhis Maharani (Ungrund), Irna Juffe, Anne Yasmin (CV), Sadrakh Yefta, dan Melyana Tj (Familiar). Kesemua adalah aktor senior atau aktor binaan di bawah payung Lab Acting MondiBlanc yang dipimpin oleh aktris dan pelatih akting Putri Ayudya.
“Produksi OmnibusQ memberikan pengalaman nyata bagi para aktor yang berhasil menunjukkan kemandirian dalam menemukan karakter-karakternya.” Kata Putri. “Mayoritas aktor bahkan bisa menunjukkan kontribusi dalam produksi melalui kerjasama yang kontributif terhadap partner bermainnya maupun departemen lain dalam produksi untuk mencapai kolaborasi terbaik.”
Model Pendidikan Berbasis Produksi
Kelima film tersebut adalah hasil dari workshop film Development MondiBlanc Film Workshop sejak tahun 2020 dan dibuat di masa pandemi ketika banyak sekolah film tidak bisa syuting karena lockdown yang tak tentu. Nosa Normanda, filmmaker dan kritikus film sekaligus kepala program MondiBlanc Film Workshop, menjelaskan bahwa produksi OmnibusQ adalah sebuah terobosan dalam sistem pendidikan film di Indonesia.
“Di sekolah film, mahasiswa harus membayar kuliah dan mencari sendiri budget filmnya, namun di MondiBlanc, para peserta workshop bekerjasama dengan alumni, mentor, dan para profesional yang sudah mapan di industri untuk memastikan kualitas film mereka tinggi,” kata Nosa. “MondiBlanc bahkan membuat pitching forum setiap tahunnya untuk para produser, sutradara dan penulis di akhir workshop untuk membantu mereka mencari dana filmnya; dan jika tidak dapat dana, MondiBlanc juga membantu menggalang dana untuk mereka.”
Para peserta workshop adalah filmmaker lintas disiplin dan keilmuan (non sekolah film). Sutradara Fasad, Dessy Okt, misalnya, adalah satu-satunya sutradara perempuan dalam Omnibus ini, yang juga seorang arsitek. Fasad adalah film pendek pertamanya yang dibuat dalam tim besar.
Sementara itu, terdapat profesional seperti cinematographer Luthfi Pradita, yang juga pengajar di MondiBlanc yang menjadi DoP untuk Mithera; atau production designer, pengajar, dan musisi Rizky RAW yang menjadi production designer untuk Ungrund; atau astrada Pengabdi Setan 2: Communion, Hendi Irnandi yang menjadi produser untuk film Fasad.
Distribusi
Setiap film nantinya akan didistribusikan ke festival film nasional dan internasional untuk selanjutnya memasuki pasar film nasional dan global. Di tahun 2022 film produksi MondiBlanc “What It Takes To Get A Shot” karya sutradara Dito Prasetyo ke festival film ternama seperti Indonesia Raja Jawa Barat Minikino International Short Film Festvial, Festival Film Lampung, Jinji English Film Festival Korea Selatan, dan NINGBO International Film Festival China. Sementara itu film dokumenter “Xabi: Sebuah Petualangan Phantasmagoria” sudah memenangkan Jury Prize di The NGO International Film Festival Nairobi, Kenya; dan in competition di Jakarta Independent Film Festival.
Tentang MondiBlanc Film Workshop
Yayasan MondiBlanc Film Workshop adalah sebuah lembaga pendidikan film non profit berbasis produksi dan beasiswa yang bertujuan untuk membantu memberikan tenaga kerja film yang berkualitas di Indonesia. Lembaga ini dibuat dan diajar para praktisi di industri film.
Tahun 2022 ini MondiBlanc baru saja menyelesaikan workshop panjang Filmmaker Profession Support, yang memiliki program inklusif untuk filmmaker tuli. Di bulan November, Omnibus terbaru akan syuting dengan tajuk Omnibus by The Sea: 3 film tentang cinta di pesisir, yang bukan hanya menggabungkan filmmaker semu profesional dan profesional, tapi juga filmmaker tuli dan kru tuli.
Kontak
MondiBlanc Film Workshop
Jalan Raya Kecapi, Blok Kecapi
No.1, Jagakarsa, Jakarta Selatan
[email protected]
Trailer-trailer OmnibusQ: